Friday 30 December 2011

Assalamualaikum W.B.T.

Tanpa kita sedar,pejam celik pejam celik,esok merupakan hari terakhir bagi Tahun 2011 seperti yang kita semua telah sedia maklum dan tahu. Masa berjalan dengan begitu pantas sekali, setiap detik dan saat yang telah berlalu pergi pastinya tidak akan dapat diundur kembali. Sesungguhnya, masa yang berlalu pergi ini 
pastinya tidak akan dapat dibeli walaupun dengan semua harta yang dapat dikumpulkan dalam dunia ini.

Satu hari, IMAM AL-GHAZALI  ada bertanyakan kepada anak-anak muridnya  tentang " Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?"

Murid-muridnya ada yang menjawab negara China, bulan, matahari dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghazali menjelaskan bahawa semua jawapan yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah "masa lalu". Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan 
datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

Sepanjang minggu terakhir di tahun 2011 ini juga saya perhatikan, pihak media massa dan elektronik juga tidak mahu terlepas menayangkan berbagai2 program mengenai kejadian2 yang berlaku di dalam dan luar Negara supaya dapat meningkatkan rating rancangan masing-masing. Suka,duka sepanjang tahun 2011 ini tidak kiralah dari segi politik, ekonomi, sukan, bencana alam dan juga lain2 pastinya akan dikupas supaya 
dapat menarik minat penonton untuk mengikutinya.

Terfikir saya sejenak, apabila merenung rancangan2 yang pihak media massa ini ingin tonjolkan. Memang saya tidak nafikan rancangan ini amat berguna kepada kita semua sebagai memperingati kembali kenangan2 dan kejadian2 yang telah ditakdirkan ILAHI untuk berlaku sepanjang tahun ini, namun adakah ada di kalangan kita pernah terfikir, “Jikalaulah rancangan ini digantikan oleh ALLAH TAALA dengan menayangkan kembali dosa2 dan kesalahan2 yang telah kita lakukan selama tahun 2011 ini,apakah perasaan kita waktu itu”???

Nau’zubillah

(Moga2  dengan Rahmat-NYA ALLAH masih melindungi keaiban yang telah banyak aku lakukan ini)

Memang tidak dapat diluahkan dengan kata2 lagi jika benarlah ALLAH S.W.T. memperlihatkan keaiban kita 
ketika melakukan dosa kepada semua umat manusia bermula daripada manusia pertama Nabi ADAM A.S. sehinggalah manusia terakhir daripada kalangan umat baginda JUNJUNGAN Rasulullah S.A.W. Alangkah malu yang tidak terkata pabila manusia2 lain melihat kezaliman yang kita lakukan ke atas diri kita sendiri.Sungguh,ALLAH TAALA berfirman dalam Al-Quran yang bermaksud,

“Orang yang melanggar batasan-batasan Allah, dia telah menzalimi dirinya sendiri.”

(Ath-Thalaq : 1)

InsyaALLAH, marilah sama2 kita terus memohon kepada ALLAH S.W.T. supaya  mengampunkan semua dosa kita dan kita berharap kepada-NYA juga agar senantiasa melindungi aib kita daripada pengetahuan umum. Semoga ALLAH merahmati anda semua dan juga diri saya yang tidak lekang daripada melakukan dosa ini. 

P/s = Video di bawah saya ingin kongsikan dengan para sahabat tentang kejadian Tsunami yang berlaku di Jepun beberapa bulan yang lalu. Semoga kita mengambil ikhtibar daripadanya. InsyaALLAH


Tuesday 27 December 2011

KESEMPURNAAN,MILIK SIAPA?





AKU INGIN MENGENALMU DENGAN SEMPURNA

Tanpa percintaan yang saat ini sedang hangat orang lain lakukan. Cukuplah aku mengenalmu melalui murabbi, keluarga, ataupun lingkungan dakwah yang kita lalui bersama. Sejatinya aku tak akan pernah dapat mengenalmu, kerana pernikahan adalah proses pengenalan yang berkesinambungan. Pernikahan bukanlah akhir tujuan perkenalan, namun sesungguhnya awal dari perkenalan. Aku memang tak mengenalmu, namun aku akan berusaha mengenalmu semampuku, setelah kita telah dinyatakan halal untuk saling mengenal.

AKU INGIN MELAMARMU DENGAN SEMPURNA

Tanpa pertukaran cincin terlebih dahulu seperti yang orang lain katakan bertunang. Cukuplah aku mengenalkan diri dan keluargaku pada keluargamu. Hingga tercipta keharmonian awal yang sejatinya tercipta kerana menghormati kesucian pernikahan. Aku memang tak sanggup memberikan banyak harta untuk melamarmu, namun di jalan dakwah yang akan ku jalani denganmu, aku berjanji untuk berusaha mencari harta semampuku. Harta yang halal untuk kita bersama.

AKU INGIN MENIKAHIMU DENGAN SEMPURNA

Tanpa terlalu banyak kemeriahan yang mendekati kenikmatan dunia. Cukuplah rasa bahagia yang menyelimuti keluarga, sanak saudara, beberapa teman, serta kita berdua khususnya, menjadi keriangan tersendiri dalam suasana yang tercipta kerana telah sah-nya untuk menjalani pasangan rumah tangga. Aku memang tak mampu untuk memberikan kebahagiaan berlimpah di hari pernikahan kita, namun aku berjanji akan selalu membuatmu bahagia di hari-hari setelah pernikahan kita nantinya. Sejatinya pernikahan bukanlah akhir dari perjalanan hidup kita, namun gerbang awal untuk membuka salah satu jalan menuju redha-Nya.

AKU INGIN MENCINTAIMU DENGAN SEMPURNA

Tanpa banyak kata yang membalut kebohongan semuanya. Cukuplah rayuan dan gurauan ringan untuk menghiasi pernikahan kita. Aku memang tak pandai merangkai kata romantis untuk selalu menyenangkanmu, namun aku tahu bagaimana menghargai kedudukanmu. Kau bukan berada di atas kepala hingga selalu aku akan sanjung puja, bukan pula berada di bawah kaki untuk diinjak dan dihina. Kau adalah tulang rusuk kiriku, dekat dihatiku untuk selalu kucinta. Aku tidak berani berjanji untuk mencintaimu sepenuhnya, namun aku berani berjanji untuk selalu belajar mencintaimu sepenuhnya. Cinta sejati yang membuat kita semakin mencintai-Nya.

AKU INGIN HIDUP BERSAMAMU DENGAN SEMPURNA

Tanpa banyak terpengaruh hal-hal yang menimbulkan perselisihan antara kita berdua. Cukuplah atas nama Allah segala tingkah laku kita, disertai Al-Qur’an penerang jalan hidup kita, dan Al-Hadits peneman liku hidup kita. Aku memang tak dapat membuatmu bahagia selalu, namun aku berjanji untuk selalu ada dalam setiap suasana dan keadaan perasaanmu. Aku ingin menyediakan bahu dalam kesedihanmu, menjadi ubat penenang dalam kegelisahanmu, serta melebarkan pangkuan di saat kelemahanmu.

AKU INGIN MEMPEROLEHI KETURUNAN DARIMU DENGAN SEMPURNA

Tanpa ego yang menaungi diri masing-masing, kita berdua membicarakan persetujuan dalam perancangan. Cukuplah kita berdua yang tahu akan keinginan dan kemampuan kita. Melaluimu, terlahirlah para mujahid kecil pelengkap hidup kita. Yang menjadikanku asas bangunan pemikiran mereka, serta menjadikanmu madrasah berilmu yang tak ada kehabisannya. Kita ciptakan generasi terbaik bangsa yang akan mengukir sejarah peradaban, setidaknya yang akan mampu membuat kita bangga, kerana telah memiliki penerus dakwah seperti mereka.

Aku tak sempurna. Kau pun tak sempurna. Ketidaksempurnaanmu menjadi pelengkap ketidaksempurnaanku, hingga kita terlihat sempurna, meski hanya bagi kita berdua. Biarlah Allah yang Maha sempurna, yang berhak menilai kesempurnaan kita.

Wallahu’alam bish shawwab



                                                           KAU WANITA SOLEHAH YG KU CARI